Sabtu, 25 Februari 2012

Railway Symphony


 don't need superhero to save the day 
nor santa clauss to bright up the sky

 just play some music and start to sing
you'll saved the others from gloomy feeling 

anytime...  anywhere...
 just like simply shoot and share ! 

:)  :)  :)


Kamis, 09 Februari 2012

Bogor Street Festival 2012 !

Selamat malam jumat temaans~! gimana, udah ada rencana buat malam jumatan nya? coba-coba belajar street photography yuk! katanya siiih, aliran fotografi ini menekankan pada aspek human interest atau lebih banyak mengambil objek foto berupa ekspresi dan aktifitas manusia. biasanya foto-foto jenis ini ditampilkan dalam format black and white. menurut beberapa street photographer, kekuatan street photography ini ada di "warna jiwa dan suasana" bukan pada warna foto yang dihasilkannya. nah, mungkin gara-gara itu karya fotografi ini sering banget menghasilkan foto berwarna hitam putih, monokrom, atau greyscale.

saat iseng-iseng mengintip milis fotografi bogor, tak sengaja saya melihat jadwal acara "Bogor Street Festival" yang puncaknya adalah hari senin tanggal 6 februari kemarin. acara ini diadakan untuk merayakan Cap go meh atau hari terakhir dari 15 hari perayaan tahun baru cina setelah Imlek. biasanya pada hari terakhir ini selalu ada perayaan besar-besaran oleh umat tionghoa di seluruh dunia, dan yang paling khas dari perayaan ini adalah pawai barongsai, liong, dan festival lampion. di sana dikatakan bahwa akan ada pawai dari 17 vihara di jawa barat beserta pasukan liong dan barongsai nya di sepanjang jalan Suryakencana. rencananya jalanan sepanjang 10 km itu akan ditutup dan dijadikan area untuk perayaan Cap go meh mulai dari vihara Dhanagun di depan pintu gerbang kebun raya sampai ke arah vihara Dharmakaya di Sukasari. 

nah, ini dia! acara ini pasti cocok banget buat belajar street photography menggunakan kamera handphone. pasti bakalan seru! tanpa pikir panjang akhirnya saya posting jadwal acara tersebut di facebook dan menunggu siapa saja yang tertarik untuk hunting foto bersama. tidak lama kemudian pancingan saya mengena. beberapa teman termasuk adik saya tertarik untuk ikut melihat perayaan tersebut. setelah menentukan meeting point, saya mulai mengosongkan memory card, mengelap lensa, dan mere-charge baterai handphone agar siap digunakan pada hari-h. 

festival dimulai pada pukul 5 sore diawali dengan pawai kendaraan hias dan kesenian khas daerah. sebelum acara di mulai kerumunan masyarakat sudah terlihat memadati jalan suryakencana dan  memilih lokasi terbaik untuk menyaksikan pawai. 


tidak hanya kesenian tionghoa saja yang ditampilkan, kesenian asli indonesia juga ikut ambil bagian pada di pawai tersebut. salah satu contohnya adalah kesenian sunda seren taun : 


dan ditutup dengan pawai kendaraan hias yang beraksen tionghoa seperti hiasan shio serta patung lampion dewi kwan-im


masyarakat yang menonton pawai terlihat sangat antusias. dari awal pawai hingga akhir, semua orang berebut mengabadikan momen tersebut dengan berbagai macam cara: 

mulai dari memotret menggunakan kamera handphone,

berebut naik keatas undakan dan berburu menggunakan DSLR canggih,

 hingga naik ke atas punggung ayahnya~ :)

Selain memotret dan merayakan festival, ternyata banyak masyarakat yang menggelar dagangannya disini juga lhoo~ salah satu pedagang yang paling unik menurut saya adalah penjual liong atau barongsai mini yang terbuat dari kain perca dan styrofoam: 


kreatif !

cukup dengan 10 ribu rupiah kalian bisa memiliki liong mini dan melambai-lambaikan nya saat mengekor rombongan barongsai di sepanjang jalan~

acara break sebentar pada pukul enam sampai tujuh malam, memberikan kesempatan bagi peserta dan masyarakat untuk menunaikan ibadah sholat maghrib. setelah itu acara malam dilanjutkan dengan arak-arakan joli atau tandu yang berisi dewa-dewi, ratusan dupa serta hio yang digunakan untuk berdoa dari vihara Dhanagun



arak-arakan tersebut melewati jalan Suryakencana sepanjang 10 kilometer dan berakhir di vihara Dharmakaya, Sukasari. ratusan peserta dari warga keturunan memenuhi jalan dan ikut ambil bagian dalam arak-arakan tersebut: 

mulai dari membawa hio,

kelelahan memanggul joli,

bermain tanjidor dengan musik campuran betawi-tionghoa,

menjadi bagian dari pasukan liong,

memutar gentong rejeki,

dan tentu saja, bermain barongsai !

pada akhirnya seluruh arak-arakan berkumpul di depan vihara Dharmakaya dan berdoa disana, coba perhatikan crowd nya, benar-benar meriah ! 


di sepanjang jalan selalu terdengar tetabuhan genderang dan simbal dari rombongan barongsai. semua kemeriahan tersebut berlangsung nonstop sampai tengah malam! semua orang tumpah di jalan dan bersorak mengikuti irama genderang. tanpa terasa, kami telah berada di festival tersebut selama lima jam lebih! setelah baterai kamera benar-benar habis, akhirnya kami memutuskan untuk pulang.

gimana? cukup seru kaan? apalagi kalau huntingnya di festival jalanan seperti ini. street photography menggunakan kamera handphone ternyata mungkin untuk dilakukan~ tantangannya adalah kondisi lingkungan yang minim cahaya serta pergerakan obyek yang cukup cepat. 

trik gampangnya adalah dengan menjaga kamera handphone tetap stabil saat menekan shutter agar gambar yang dihasilkan tidak blur. potret objek saat mereka tertimpa cahaya lampu jalanan. jangan gunakan modus malam untuk memotret obyek yang bergerak cepat karena hanya akan menghasilkan gambar blur yang tidak terlalu jelas. dan terakhir, teruslah mencoba dan teruslah memotret! shoot as much as you can! gak usah takut jelek selama masih ada photoshop dan photoscape~ :)

it's simple. it's easy
it just like simply shoot and share ! :)

#Followfriday : The Bakucakar

  Hola guys ! selamat hari Jumat ! Buat kalian-kalian yang dulu aktif di twitter circa 2009-2012 mungkin akrab dengan hashtag #Followfriday ...