Happy wednesday guys! Udah tengah minggu nih, gimana rencana weekend minggu ini? Apa? pada mau pada nonton dan ngopi-ngopi cantik di mall ? Kalo
Cuma itu saya Cuma bisa bilang:
Aiiihh~ basi banget deh!
Kenapa gak coba explore
tempat-tempat baru aja? Yang sama sekali belum pernah kalian datangi atau
bahkan kalian belum pernah dengar namanya sama sekali? nyasar sekali-kali ke
tempat baru ternyata asik juga lhoo daripada jamuran jadi kutu mall di kota~ :)
Nah, weekend kemarin saya dan temen
sekamar saya kompak menolak ikut day off ke medan dan nekat pergi ke air terjun
ponot di kabupaten asahan, sumatera utara.
ngomong-ngomong apakah kalian sudah pernah mendengar nama air terjun
ini sebelumnya? Belum? Sama dong!
info di internet juga miniiiiimm…banget! Pas
browsing buat nyari rute dan foto lokasinya saya Cuma nemu dari detik travel
dan isinya mas-mas tanggung yang lagi foto-foto narsis.
Terus gimana caranya
pergi ke sana kalau info minim? Yaa nanya dong! Tanya sama penduduk lokal dan
masyarakat sekitar. Walaupun samar, setidaknya kalian akan mendapatkan gambaran
bagaimana caranya untuk mencapai lokasi tersebut, resikonya paling
nyasar-nyasar dikit lah, tapi di situlah letak serunya bukan ?
Sebenarnya lokasi air terjun ini
gak terlalu jauh sih, dari kota porsea bisa ditempuh selama satu setengah jam
saja. Tapii yang paling susah: Hampir gak ada angkutan umum ke sana! Saya sudah
coba Tanya-tanya apakah ada angkot dari porsea-ponot. Dari jawaban penduduk
sekitar, diketahui bahwa cuma ada 5 angkot yang melayani rute tersebut, itu pun
harus naik mulai jam 5-8 pagi dan pulang dari sana jam 2-3 sore. Parah nya
lagi, beberapa hari yang lalu sopir angkotnya habis berantem bacok-bacokan
sampai dua-duanya di penjara, alhasil angkot porsea – ponot kini hanya tersisa
sebanyak 3 biji aja~ ongkosnya sekitar Rp. 10.000 sekali jalan dan makan waktu
sekitar 2 jam sampai lokasi.
Kalau ada yang berencana pergi ke
sini, saya sarankan naik motor / mobil pribadi aja deh, atau nggak bisa sewa
dari kota terdekat. Jalurnya aspal, muuuluuuusss abiss dan sepi banget. Enak
buat touring rame-rame lah pokoknya.
Rute ke ponot cukup gampang,
tinggal ikuti aja jalan aspal menuju bendungan sigura-gura yang terkenal itu,
lewati gardu pandang dan view air terjun sigura-gura + jurang yang mangap
lebar-lebar di kiri kanan jalan. Pemandangan nya bagus banget, jadi buat yang
nyetir jangan pada meleng yaa, bisa-bisa pada nyemplung jurang nanti satu-satu~
Sepanjang jalur ke air terjun
ponot, kalian juga bisa mampir ke bendungan sigura-gura buat foto-foto cantik
atau sekedar ngintip pembangkit listrik disana. Memang keliatannya sih kayak
restricted area gitu, tapi tinggal suap aja satpam nya pake uang rokok, kalian sudah bisa foto-foto cantik di
atas pintu air bendungan itu.
Well, sebenarnya bukan nyuap sih,
soalnya dia udah nodong duluan waktu kami mau minta izin buat lihat-lihat
disana~ jadi yaa gak dosa-dosa amat
laah~ :)
tidak jauh dari bendungan, kalian
bisa coba uji adrenalin melintasi jembatan gantung yang goyangan nya bisa bikin
kalian ingat sama dosa. Saya namakan jembatan ini “asahan flying bridge”.
Menurut saya Jembatan gantung ini mirip banget kayak jembatan gantung merah di
kebun raya bogor tapi dikawin silang sama kanopi bridge di taman nasional
gunung halimun salak. Dengan ditunjang tali baja, lantai kayu, dan jalinan tali
kawat sebagai pagar pengaman di kiri-kanan, jembatan ini terbentang gagah
sepanjang 150 meter di ketinggian sekitar 300 meter dari dasar jurang yang
menganga.
dari asahan flying bridge, air
terjun ponot tinggal berjarak 30 menit perjalanan saja. perhatikan gapura
melengkung di sebelah kanan jalan, nah itulah pintu masuk ke areal air terjun yang
lokasinya tidak jauh dari barisan gardu listrik pembagi tegangan. Terus jalan
sekitar 500 meter lagi dan voila! Kalian akan melihat air terjun tiga tingkat yang
berasal dari anak sungai asahan setinggi 250 meter yang menjulang di depan
kalian:
The best thing on this area is: gak
ada karcis masuk! Iya, bener, gratis aja gitu masuknya. Paling sial kalian cuma
bayar parkir motor rp. 5000 atau mobil
Rp. 15.000 aja. setelah itu kalian tinggal nyelonong dan permisi-permisi sama
yang jaga warung di situ, kalian udah bisa nyemplung ke anak sungai air terjun
ponot. Saya sih menyarankan untuk hiking lagi ke atas kalau mau melihat view
air terjun secara utuh. Dekat kok, Cuma sekitar 300 meter lagi melompati
batu-batu kali. Tapi kalau mau hiking kalian harus siap-siap basah yaa, uap
percikan air terjun ini soalnya menyebar jauh banget sampai sekitar 2oo meter
dari air terjun dan membentuk seperti kubah kabut di sekitar kolam jatuhan air
terjun.
Waktu yang tepat buat foto-foto di
sekitar air terjun ini adalah jam 3-4 sore saat matahari tepat ada di puncak
air terjun. Ambil dari jauh dan utuh, pakai iso 100-200 dan shuter speed rendah
and I guaranteed you’ll get heavenly picture ! :)
jadii~ apakah kalian sudah pernah
dengar tentang air terjun ini? Atau ada tempat lain yang bahkan tidak kalian
sadari dekat dengan tempat tinggal kalian? Ayoo eksplore! Jangan takut nyasar
karena kalau gak pernah nyasar kalian gak akan pernah belajar~
Jelajahi, ambil fotonya, dan
ceritakan kepada kami!
Get lost and tell the story!
It just like simply shoot and share
! :)